Memperingati 69 tahun Serangan Umum 1 Maret
2018.03.01
Yogyakarta
Ribuan bendera menghiasi “Monumen Jogja Kembali” pada Kamis, 1 Maret 2018. Satu bendera raksasa berukuran 16 x 28 meter dipasang di bangunan utama berbentuk kerucut itu.
Sebanyak 1.500 bendera dipasang oleh relawan Mapala UPN Veteran Yogyakarta sebagai simbol jumlah pejuang yang rela mengorbankan nyawa untuk merebut Yogyakarta dari pendudukan Belanda, 69 tahun lalu, lewat peristiwa yang dikenal sebagai Serangan Umum 1 Maret 1949.
Lima bendera sengaja disisakan untuk dipancang tokoh perjuangan sekaligus jadi simbol pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk pemasangan bendera dan bambu runcing terbanyak di Indonesia.
Hari itu, 69 tahun yang lalu, setelah mendapatkan restu dari Panglima Besar Jenderal Soedirman, Sultan Hamengkubuwono IX bersama warga dan TNI berjuang bersama untuk merebut Yogyakarta dari tangan Belanda.
Serangan yang dimulai pada pukul 06.00 WIB pagi dan berlangsung singkat, hanya enam jam, berhasil memukul mundur tentara Belanda .
Tahun ini, peringatan Serangan Umum 1 Maret tidak hanya berlangsung sehari, tetapi hingga enam hari ke depan, berupa pameran perjuangan di berbagai museum dan monumen di Yogyakarta.
“Kita ingin menularkan semangat perjuangan yang penuh keberanian kepada generasi muda, kita beri mereka gambaran seperti apa Serangan Umum 1 Maret yang menjadi titik penting Kota Yogyakarta,” ujar Sri Purnomo, Bupati Sleman.