Kaki Palsu untuk Mereka yang Memerlukan

Penyandang tuna daksa di Bali, membuat kaki palsu dan penyangga kaki untuk sesama difabel lain.
Anton Muhajir
2016.11.16
Denpasar
Kaki-Palsu-1.JPG

Seorang pasien memasuki ruang pemeriksaan di bengkel kerja Puspadi Bali. (Anton Muhajir/BeritaBenar)

Kaki-Palsu-2.JPG

Seorang anak menunggu dipanggil untuk diperiksa kondisi kakinya. (Anton Muhajir/BeritaBenar)

Kaki-Palsu-3.JPG

Ruang kerja pembuatan kaki palsu di Puspadi Bali. (Anton Muhajir/BeritaBenar)

Kaki-Palsu-4.JPG

Seorang pekerja memasang gips untuk menemukan ukuran kaki pasien yang tepat. (Anton Muhajir/BeritaBenar)

Kaki-Palsu-5.JPG

Pembentukan lekuk kaki palsu dengan bahan fiber yang dipanaskan di atas 200 Celcius selama 15 menit. (Anton Muhajir/BeritaBenar)

Kaki-Palsu-7.JPG

Staf Puspadi Bali memasang bagian paha buatan dan betis plastik pada seorang pasien. (Anton Muhajir/BeritaBenar)

Kaki-Palsu-8.JPG

Mengukur kaki anak yang akan menggunakan penyangga AFO. (Anton Muhajir/BeritaBenar)

Kaki-Palsu-9.JPG

Kaki palsu sedang dicoba pasang pada seorang pasien. (Anton Muhajir/BeritaBenar)

Kaki-Palsu-10.JPG

Kaki palsu berbagai ukuran yang sudah selesai dibuat. (Anton Muhajir/BeritaBenar)

I Wayan Sumadana (39) memasuki ruang kerja pembuatan kaki palsu di Pusat Pemberdayaan Disabilitas (Puspadi) di Denpasar, Bali, dengan menggunakan dua kruk.

Setelah lima tahun memakai kruk, dia ingin mengganti dengan kaki palsu (prostetis), sesuatu yang dia pernah pakai sebelumnya.

“Kalau pakai kruk susah jalan karena kondisi di kampung,” kata warga Desa Payangan, Gianyar, Bali, kepada BeritaBenar, akhir pekan lalu.

Di bengkel Puspadi, lima staf membuat kaki-kaki palsu dan penyangga kaki.

Prosesnya dimulai dari pengukuran kaki pasien, pembuatan cetakan dari gips, pembentukan kaki palsu dengan bahan utama polister, penghalusan, hingga percobaan (fitting).

Selain kaki palsu, Puspadi juga membuat penyangga kaki (brace) dan alat bantu pergelangan, kaki ankle foot orthosis (AFO).

Dua alat bantu terakhir biasa disebut ortosis. Puspadi juga memperbaiki semua alat bantu itu.

Dengan pasien meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, Puspadi menjadi tempat produksi kaki palsu terbesar di Bali.

Dalam tahun ini, mereka telah memproduksi 125 prostetis dan 145 ortosis dan mendampingi sekitar 4.150 tuna daksa di tiga provinsi tersebut.

Semua kaki palsu produksi Puspadi dibuat secara manual.

“Tiap pasien punya ukuran tersendiri,” kata Selvia Suryadinata, ahli pembuatan kaki palsu profesional di pusat pemberdayaan tersebut.

Menurut Direktur Puspadi, I Nengah Latra, sebagian besar pembuat kaki palsu di situ juga tuna daksa.

“Kami juga melakukan monitoring agar pasien tahu cara memakai alat bantu dan menggunakannya untuk meningkatkan taraf hidup,” jelasnya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.