6 Terduga Teroris Tewas Ditembak, 1 Ditangkap di Tuban

Sebelum dilumpuhkan di kebun jagung, para terduga teroris sempat menembak polisi lalu lintas, tetapi tidak kena.
Yovie Guntur
2017.04.08
Surabaya
Share on WhatsApp
Share on WhatsApp
170408-ID-suspects-620.jpeg Polisi memeriksa mobil yang digunakan para terduga teroris yang ditinggalkan di pinggir jalan Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu, 8 April 2017.
Dok. Polda Jawa Timur

Pasukan gabungan Polri dan TNI menembak mati enam pria terduga teroris dan seorang lainnya ditangkap hidup dalam kontak senjata di Desa Beji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu, 8 April 2017.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Frans Barung Mangera menyatakan, kontak tembak terjadi sekitar pukul 16:10 WIB setelah pasukan gabungan mengepung para terduga teroris yang bersembunyi di hutan dekat kebun jagung milik warga.

“Identitas siapa saja yang tewas dan ditangkap hidup belum bisa dijelaskan secara rinci. Sekarang masih diidentifikasi oleh tim dari Labfor (laboratorium forensik)," katanya saat dikonfirmasi BeritaBenar. Keenam jenasah sudah dikirim ke rumah sakit di Surabaya.

"Saya pastikan itu terduga teroris." kata Barung.

Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan keenam pelaku penyerangan polisi di Jenu tersebut terkait sebagai jaringan teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Yang jelas ada kaitannya dengan teroris kelompok JAD," kata Machfud Arifin di Mapolres Tuban, Sabtu, seperti dikuip di detiknews.

Menurut Barung, tak ada seorangpun anggota polisi dan TNI serta warga setempat yang terluka atau menjadi korban dalam baku tembak selama kurang dari satu jam tersebut.

“Seluruh anggota polisi dan TNI serta masyarakat tidak ada yang terluka. Kami bersyukur masyarakat mau menuruti yang dikatakan petugas untuk tak menonton baku tembak,” ujar Barung.

Kontak tembak dan pengepungan itu berawal dari diamankan sebuah mobil Daihatsu jenis Terios dengan nomor polisi H 9037 BZ warna putih oleh petugas patroli di jalur Pantura.

Saat dihentikan, pelaku dalam mobil tersebut sempat melepaskan tembakan ke anggota Satlantas Polres Tuban, tetapi tidak mengenai personel polisi. Kemudian, mereka kabur dan bersembunyi di hutan dekat kebun jagung.

Menurut sumber polisi, peristiwa penembakan itu terjadi pada 10.00 WIB, saat anggota Satlantas Polres Tuban, Aiptu Yudi dan Aiptu Tatag, sedang duduk dalam pos area hutan Jati Peteng.

Kedua polisi lalu lintas itu melihat mobil Terios putih menuju dengan kondisi jendela  sebelah kiri terbuka.

Yudi dan Tatag mengira penumpang mobil itu hendak bertanya kepada petugas, namun saat sampai di depan pos, penumpang di bangku depan dan tengah menembak empat kali ke arah polisi dalam pos.

“Tembakan itu tidak mengenai kedua anggota yang berada dalam pos itu,” kata sumber polisi yang menolak disebutkan namanya.

Tinggalkan mobil

Usai melakukan penembakan, para pria dalam mobil yang berjumlah enam orang segera melarikan diri ke arah hutan, sambil meninggalkan kendaraan mereka.

Kemudian segera dikerahkan personel polisi dari Polres Tuban dengan dibantu pasukan TNI untuk mengejar para pria bersenjata tersebut.

Pengejaran untuk melumpuhkan para terduga teroris tersebut melibatkan sekitar 400 personel kepolisian Polres Tuban dan tim Densus 88 Anti-Teror dibantu pasukan TNI, kata Barung.

Terkait pria yang ditangkap dalam keadaan hidup, kepolisian melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut, termasuk untuk membongkar dari jaringan apa mereka, katanya.

“Kami belum bisa menjelaskan lebih lanjut. Setelah dilakukan penyelidikan, baru kami bisa sampaikan tentang siapa sebenarnya mereka,” katanya.

Kapolres Tuban AKBP Fadli Samad saat dihubungi BeritaBenar mengatakan bahwa polisi menemukan barang bukti dalam mobil yang digunakan pelaku antara lain paspor atas nama Satria Aditama warga Semarang, empat telepon genggam, sekotak peluru senapan pendek dan dua tas ransel yang berisi peluru.

“Semua barang bukti kini diamankan polisi,” katanya.

Menurut warga setempat, suasana cukup mencekam saat pasukan gabungan mengepung lokasi kebun jagung yang dijadikan tempat persembunyian keenam terduga teroris itu.

“Kami sangat ketakutan mendengar suara tembakan bersahutan dari kawasan kebun milik warga,” kata seorang penduduk setempat.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.