Korban tewas tanah longsor Bone Bolango terus bertambah, puluhan lainnya hilang

Aktivis lingkungan menilai bencana terjadi karena pemerintah membiarkan kegiatan penambangan emas liar di Gorontalo.
Taufan Bustan
2024.07.09
Palu
Korban tewas tanah longsor Bone Bolango terus bertambah, puluhan lainnya hilang Tim SAR gabungan mengangkat seorang korban yang selamat seusai dievakuasi dari lokasi tanah longsor tambang emas tradisional Desa Tulabolo Timur, Bone Bolango, Gorontalo, Selasa, 9 Juli 2024.
Afik Jamal/BenarNews

Korban tewas tanah longsor di lokasi tambang emas tradisional di sebuah desa di provinsi Gorontalo terus bertambah, mencapai setidaknya 23 orang sementara 35 lainnya masih dicari, ungkap tim SAR pada Selasa (9/7).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Gorontalo Heriyanto mengatakan tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi 12 jenazah dari lokasi tanah longsor di wilayah tambang emas tradisional Desa Tulabolo Timur.

“...Sehingga total korban jiwa per hari ini pukul 18.29 WITA berjumlah 23 orang. Untuk operasi dihentikan sementara dan lanjutkan besok,” kata Heriyanto kepada BenarNews saat dihubungi dari Palu, Selasa (9/7). 

Menurut Heriyanto, untuk total korban yang sudah tercatat di posko induk tim SAR berjumlah 131 orang.

“Rinciannya 23 meninggal dunia, selamat 73 orang (beberapa di antaranya mengalami luka-luka), dan masih dalam pencarian 35 orang,” ungkapnya.  

Heriyanto menjelaskan bahwa 23 jenazah yang sudah dievakuasi itu saat ini masih disemayamkan di posko Disaster Victim Identification (DVI), yang dibangun di lokasi pencarian, untuk dibersihkan dan diidentifikasi. 

“Ketika pihak keluarga dari jenazah itu sudah diketahui, jenazah langsung diberikan ke keluarganya masing-masing,” tegasnya. 

Namun, lanjut Heriyanto, untuk jenazah yang belum diketahui pihak keluarganya, tim DVI akan membawanya untuk disemayamkan di rumah sakit Bhayangkara Polda Gorontalo. 

“Kalau jenazah belum teridentifikasi atau belum diketahui keluarganya, kami akan semayamkan di rumah sakit,” ujarnya. 

Menurut Heriyanto, dalam operasi pencarian hari kedua ini, pihaknya menurunkan kekuatan penuh yang berisi 300 tim SAR gabungan, termasuk tentara dan polisi. 

Selain menerima bantuan personel, untuk mempermudah proses pencarian dan evakuasi, KPP Gorontalo juga dibantu satu unit helikopter dari Baharkam Polri. 

“Helinya jenis AW 169 register P-3304. Berangkat dari Makassar dengan empat kru. Saat ini juga helikopter itu sudah digunakan di lokasi,” paparnya. 

Heriyanto menjelaskan bahwa fokus pencarian saat ini dilakukan di dua titik yang masuk dalam wilayah tambang emas tradisional Desa Tulabolo Timur. 

Sedangkan untuk kendala di lapangan, tambah Heriyanto, tim SAR sudah terbantu setelah helikopter Polri telah diturunkan membantu proses evakuasi. 

Selain itu, cuaca cerah di lokasi juga sudah meringankan langkah tim SAR. 

Helikopter bantuan dari Mabes Polri tiba di lokasi operasi pencarian korban tanah longsor di tambang emas tradisional Desa Tulabolo Timur, Bone Bolango, Gorontalo, Selasa, 9 Juli 2024. [Foto: Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo]
Helikopter bantuan dari Mabes Polri tiba di lokasi operasi pencarian korban tanah longsor di tambang emas tradisional Desa Tulabolo Timur, Bone Bolango, Gorontalo, Selasa, 9 Juli 2024. [Foto: Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo]

Bencana terjadi akibat pembiaran 

Pengamat tambang dan energi dari Alpha Research and Datacenter, Ferdy Hasiman, mengatakan aktivitas tambang emas ilegal di Indonesia sering menelan korban jiwa. 

Pemerintah daerah seperti membiarkan aktivitas tersebut tanpa ada regulas, menurut Ferdy.

“Sering ada korban. Dan menurut saya, ini lebih ke arah pembiaran,” tegas Ferdy kepada BenarNews saat dihubungi dari Palu. 

Ferdy mengatakan tambang merupakan investasi yang berisiko, dan jika dilakukan secara ilegal, akan membahayakan karena tidak menggunakan peralatan yang layak.

“Kalau menambang itu, kan sudah pasti ada lubangnya. Dan kalau ada lubangnya sementara kita tidak memakai tahnik yang tepat dan alat yang memadai, kan pasti akan longsor,” kata Ferdy.

Ferdy menilai bahwa mengapa pembiaran tambang ilegal itu terjadi, kemungkinan karena ada orang-orang atau pejabat publik yang mendapat untung dari tambang ilegal.

Ferdy mendesak pemerintah pusat atau daerah menertibkan regulasi tambang emas ilegal di seluruh wilayah Indonesia.  

Kepala Divisi Hukum Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Nasional Muhammad Jamil mengatakan bahwa bencana tersebut terjadi karena ada pembiaran dari pemerintah sehingga aktivitas tambang emas ilegal terus berjalan. 

“Dan kami di Jatam sudah sejak lama menyoroti terkait tambang ilegal di Sulawesi khususnya di Sulawesi Utara dan Gorontalo,” tegas Jamil saat dihubungi BenarNews dari Palu.  

JATAM juga menilai adanya semacam cara pandang yang keliru dalam melihat penambangan tanpa izin yang merajalela di daerah-daerah. 

Seharusnya, kata Jamil,  pemerintah mengategorikan penambangan ilegal sebagai perampokan kekayaan negara oleh mafia secara terang-terangan tanpa malu-malu.

“Kenapa saya berani bilang ada permainan mafia, karena tambang ini bukan seperti buah yang bisa dipetik lalu dijual dengan mudah di pasar. Kan begitu,” kata Jamil. 

Jamil menjelaskan bahwa tambang emas butuh proses di mana tahapannya sangat panjang dan tidak mudah, karena membutuhkan zat-zat yang sulit didapatkan.

“Seperti kapur dalam jumlah besar, atau biasa diganti dengan semen. Lalu juga sianida dan merkuri untuk memisahkan emas,” kata dia.

“Lalu harus ada alat berat. Nah, semua itu kan ada bandarnya, ada mafianya yang siapkan,” tegasnya. 

Tidak sampai di situ, setelah emas didapatkan, penambang tidak hanya menjual di Gorontalo, namun juga bisa menjual sampai ke luar daerah. 

“Bahkan penjualannya melalui bandara. Nah, artinya ini seperti ada pembiaran. Sementara pembeli dari emas hasil tambang ilegal itu, kan tidak pernah terungkap,” kata Jamil.

JATAM menilai sistem pengolahan tambang ilegal dari hulu sampai hilir di Indonesia, melibatkan pihak-pihak yang membiarkan penambangan emas ilegal ini terus terjadi.

Jamil menambahkan bahwa ketika tambang emas itu ilegal, sudah pasti tidak punya kaidah atau metode lingkungan hidup yang benar.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.