Rakernas Projo undang Prabowo, indikasi dukungan dalam Pilpres 2024?

Sejumlah pakar sebut keputusan kelompok relawan Jokowi itu tidak lepas dari restu sang Presiden.
Pizaro Gozali Idrus dan Nazarudin Latif
2023.10.12
Jakarta
Rakernas Projo undang Prabowo, indikasi dukungan dalam Pilpres 2024? Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai Jokowi dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai presiden setelah mengalahkan Prabowo dalam Pemilu tahun itu, di Jakarta, 20 Oktober 2019.
Achmad Ibrahim/Pool/AFP

Projo, kelompok relawan pemenangan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam Pemilu 2014 dan 2019, pada Kamis (12/10) menyatakan mengundang Prabowo Subianto dalam Rapat Kerja Nasional organisasi tersebut akhir minggu ini, hal yang dilihat sebagai indikasi dukungan mereka kepada Menteri Pertahanan itu dalam pencalonannya sebagai presiden dalam Pemilu tahun depan.

Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, mengatakan sikap politik organisasi secara nasional akan diumumkan pada acara yang akan berlangsung pada 14 dan 15 Oktober tersebut, setelah sebelumnya para perwakilannya menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) .

“Suara Rakerda memang paling banyak mengusulkan Pak Prabowo. Bulat ya semuanya,” kata Handoko dalam konferensi pers di Jakarta, menambahkan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra yang merupakan lawan Jokowi dalam dua Pemilu sebelumnya itu, dipilih oleh hampir semua kader sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 14 Februari 2024 itu.

Ketua Panitia Rakernas Projo, Panel Barus, mengatakan acara tersebut akan dibuka oleh Presiden Jokowi sebagai dewan penasihat dan mengundang Prabowo.

"Pembukaan akan dibuka oleh Pak Joko Widodo. Tokoh-tokoh akan diundang termasuk Prabowo, Gibran, Kaesang, Insya Allah kita undang semua," ujar Panel, menyebutkan kedua putra Jokowi yang kini aktif dalam politik.

Kaesang Pengarep, putra bungsu Jokowi, akhir September lalu terpilih sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), partai kecil dengan basis pemilih utama kalangan muda. Kaesang juga mengindikasikan preferensi ke Prabowo, dibandingkan dua calon presiden lainnya, mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Gibran, lengkapnya Gibran Rakabuming Raka, walikota Solo yang adalah putra pertama Jokowi, juga menjadi kandidat calon wakil presiden bagi calon presiden Prabowo, menurut Handoko.

“Semua itu akan dibahas dalam Rakernas dan akan ada arahan dari Pak Jokowi nanti yang akan menjadi dasar utama (mengambil keputusan),” ungkapnya, terkait pasangan calon presiden dan wakilnya yang akan di-endorse Projo.

“Pemilu 2024 diperuntukkan bagi generasi muda karena 52 persen pemilihnya adalah generasi Milenial dan Gen-Z. Itulah sebabnya nama Gibran diangkat sebagai salah satu calon wakil presiden dalam pertemuan-pertemuan kita di daerah,” kata Handoko.

Mahkamah Konstitusi akan mengeluarkan putusan Senin depan yang dapat menurunkan batas usia calon wakil presiden dari 40 menjadi 35 tahun. Usia Gibran saat ini adalag 36 tahun.

Panel Barus tidak menjawab saat wartawan menanyakan apakah Projo juga mengundang Ganjar Pranowo, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga merupakan partai dari Presiden Joko Widodo dan Gibran.

Panel hanya mengatakan ada 200 tokoh yang diundang dan dihadiri lebih dari 20.000 orang kader dari seluruh Indonesia.

Prabowo mendapat dukungan untuk menjadi calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, yang terdiri dari Partai Gerindra dengan 78 kursi DPR (12,5 persen), Golkar dengan 85 kursi (12,3 persen), Partai Demokrat dengan 54 kursi (7,7 persen) dan Partai Amanat Nasional sebanyak 44 kursi (6,8 persen).

Sementara Ganjar didukung oleh PDI Perjuangan- yang merupakan partai terbesar di DPR, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Anies Baswedan didukung oleh Partai Nasdem yang memiliki 59 kursi di parlemen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 58 kursi, 50 kursi milik Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pewaris politik Jokowi

Pengamat Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional Wasisto Raharjo mengatakan dukungan terhadap Prabowo tersebut merupakan ekspresi politik Projo untuk mengawal legasi pemerintahan Jokowi pasca ia lengser dari jabatannya.

“Mereka melihat sosok Prabowo Subianto sebagai penerus ideal,” jelas Wasisto kepada BenarNews.

Meskipun Ganjar juga ingin meneruskan warisan kepemimpinan Jokowi jika terpilih, Wasisto menilai Projo menganggap Prabowo sebagai sosok yang lebih kuat dalam hal kepemimpinan.

“Untuk melanjutkan legasi itu perlu juga kepemimpinan politik yang kuat. Hal ini yang mungkin dilihat oleh Projo terhadap Prabowo,” jelas Wasisto.

Pengamat dari Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin, mengatakan arah dukungan Projo itu sejak lama ke Prabowo.

Salah satunya adalah hasil Musyawarah Rakyat Projo yang menempatkan Prabowo sebagai capres favorit pilihan mereka.

“Selain itu, ada indikasi-indikasi bahwa Jokowi juga dukung Prabowo, karena kalau di situ ada relawan Jokowi maka Jokowi jadi sinyal kuat mendukung Prabowo Subianto,” ucap Ujang kepada BenarNews.

Ujang mengatakan mengapa Projo tidak ke Ganjar, karena Jokowi dianggap tidak cocok dengan Ganjar. Salah satu indikasinya bisa dilihat dari langkah politik Kaesang menjadi ketua umum PSI.

“Projo juga punya agenda sendiri dengan Prabowo untuk berjuang bersama. Semua tentu punya kalkulasi, bisa jadi ke Prabowo adalah pilihan yang terbaik dibanding ke Ganjar,” kata Ujang.

Sementara itu pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, punya persepsi lain.

Hendro mengatakan belum tentu Projo melabuhkan politiknya ke Prabowo karena situasi politik masih dapat berubah.

“Politik juga masih dinamis dan bisa saja kemudian Jokowi justru ujungnya adalah menentukan pilihan dukungannya kepada Pak Ganjar. Sebetulnya polemik ini tidak perlu terjadi kalau dari awal presiden tidak mengatakan dirinya akan cawe-cawe,” jelas dia.

Dalam survei sejumlah lembaga, elektabilitas Prabowo masih bersaing dengan Ganjar.

Lembaga survei Poltracking Indonesia menempatkan Prabowo menyentuh angka 38,9 persen berdasarkan hasil survei yang dirilis pada (7/10).

Dalam survei tersebut, Ganjar menempati posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 37 persen, sedangkan Anies Baswedan di tempat ketiga dengan elektabilitas 19,9 persen.

Sebaliknya survei Indikator pada (30/9) menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo unggul atas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan berdasarkan simulasi tiga nama. Ganjar meraih 37 persen, Prabowo Subianto 33 persen, dan Anies 21,5 persen.

 

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.