Jakarta tempati peringkat pertama kota besar paling tercemar di dunia

Pada Kamis jam 11.00 WIB, data IQAir, perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, menunjukkan Jakarta sebagai kota paling tercemar.
Pizaro Gozali Idrus
2023.08.10
Jakarta
Jakarta tempati peringkat pertama kota besar paling tercemar di dunia Ikon Kota Jakarta, Monumen Nasional, dengan latar belakang langit ibu kota yang kelabu. Konsentrasi partikel kecil PM2.5 – polutan udara paling berbahaya – mencapai 81,5 mikrogram per meter kubik di Jakarta pada Kamis, 10 Agustus 2023 pukul 11.00 WIB, menjadikan Jakarta kota paling tercemar di dunia pada saat itu menurut IQAir, perusahaan teknologi kualitas udara Swiss.
Eko Siswono Toyudho/BenarNews

Polusi udara di Jakarta meningkat ke kadar sekitar 16 kali lipat dari batas aman Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, pada Kamis (10/8), mengubah langit menjadi abu-abu beracun dan menjadikannya sebagai kota besar paling tercemar di dunia.

Jakarta, tempat tinggal bagi lebih dari 10 juta orang, telah dicemari oleh tingkat polusi udara yang “tidak sehat” selama beberapa hari, menurut data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir.

Dua perempuan berswafoto di gedung tinggi dengan latar belakang langit kota Jakarta yang terlihat kelabu karena polusi udara, Kamis, 10 Agusts 2023. [Eko Siswono Toyudho/BenarNews]
Dua perempuan berswafoto di gedung tinggi dengan latar belakang langit kota Jakarta yang terlihat kelabu karena polusi udara, Kamis, 10 Agusts 2023. [Eko Siswono Toyudho/BenarNews]

Pada Kamis pagi, data IQAir menunjukkan bahwa Jakarta adalah kota besar paling tercemar secara global, mengalahkan Baghdad, Irak. Konsentrasi partikel kecil PM2.5 – polutan udara paling berbahaya – mencapai 81,5 mikrogram per meter kubik pada pukul 11.00 WIB.

Pedoman WHO saat ini menyatakan bahwa tingkat rata-rata tahunan PM2.5 tidak boleh melebihi 5 mikrogram per meter kubik, sementara paparan selama 24 jam tidak boleh melebihi 15 mikrogram per meter kubik.

Kementerian Kesehatan Indonesia mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Menteri Kesehatan Budi Sadikin khawatir polusi dapat meningkatkan serangan asma dan memicu penyakit pernapasan lainnya.

“Ada beberapa penyakit pernapasan dengan prevalensi tinggi yang disebabkan oleh polusi udara,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Kamis.

Masjid Istiqlal dan bangunan lainnya di Jakarta yang terlihat samar diselimuti asap dari polusi udara, Kamis, 10 Agustus 2023. [Eko Siswono Toyudho]
Masjid Istiqlal dan bangunan lainnya di Jakarta yang terlihat samar diselimuti asap dari polusi udara, Kamis, 10 Agustus 2023. [Eko Siswono Toyudho]

Polusi udara bukanlah masalah baru bagi Jakarta yang mengalami kemacetan kronis dan asap industri dari pabrik-pabrik di sekitarnya. IQAir menempatkan Jakarta sebagai kota paling tercemar di Asia Tenggara tahun lalu dan yang terburuk ke-26 secara global.

Bagi banyak penduduk, berurusan dengan kualitas udara yang beracun telah menjadi perjuangan sehari-hari.

Andi Asrun mengatakan polusi udara begitu buruk sehingga dia mengubah cara dia pergi bekerja setiap hari dari pinggiran kota.

“Saya beralih dari menggunakan sepeda motor menjadi naik kereta api atau bus, karena sudah tidak bisa mengatasi polusi lagi,” ujarnya kepada BenarNews.

Astrid Anya, seorang karyawan berusia 27 tahun di sebuah perusahaan swasta di Jakarta, mengatakan, “walaupun masker tidak lagi wajib, saya lebih suka memakainya saat beraktivitas di Jakarta karena polusinya sangat buruk.”

Pekerja melintas di atas jembatan penyeberangan saat lalu lintas ramai di Jalan MH Thamrin Jakarta, 10 Agustus 2023. Indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 163 dalam data per pukul 07.00 WIB pada hari itu, yang berdasarkan indeks IQAir masuk dalam kategori "tidak sehat". Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jakarta Muhammad Aminullah mengatakan pemerintah harus melepas ketergantungan pada kendaraan pribadi ke transportasi publik masal. [Eko Siswono Toyudho/BenarNews]
Pekerja melintas di atas jembatan penyeberangan saat lalu lintas ramai di Jalan MH Thamrin Jakarta, 10 Agustus 2023. Indeks kualitas udara Jakarta mencapai angka 163 dalam data per pukul 07.00 WIB pada hari itu, yang berdasarkan indeks IQAir masuk dalam kategori "tidak sehat". Aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jakarta Muhammad Aminullah mengatakan pemerintah harus melepas ketergantungan pada kendaraan pribadi ke transportasi publik masal. [Eko Siswono Toyudho/BenarNews]

Emisi dari kendaraan bermotor bertanggung jawab atas sebagian besar polusi di Jakarta, menurut Nirwono Yoga, pakar lingkungan dari Universitas Trisakti. Hanya sekitar 10% penduduk di kota yang menggunakan transportasi umum.

“Jadi, sektor transportasi harus benar-benar dibenahi,” kata Nirwono kepada BenarNews seraya menambahkan, banyak kendaraan pribadi di jalan raya yang tidak lulus uji emisi.

Nirwono mengatakan ada 21 juta sepeda motor dan empat juta mobil yang masuk ke Jakarta setiap hari.

Muhammad Aminullah, juru kampanye dari organisasi lingkungan WALHI yang berbasis di Jakarta, mengatakan pihak berwenang gagal belajar dari pengalaman masa lalu.

“Bisa jadi pemerintah memang tidak peduli, makanya kondisi ini tidak pernah berubah,” kata Aminullah kepada BenarNews.

Warga, sebagian besar mengunakan masker, menyeberang jalan di salah satu pusat kota Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023. [Eko Siswono Toyudho/BenarNews]
Warga, sebagian besar mengunakan masker, menyeberang jalan di salah satu pusat kota Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023. [Eko Siswono Toyudho/BenarNews]

Muak dengan kelambanan pemerintah, beberapa warga Jakarta telah mengambil masalah polusi udara ke tangan mereka sendiri.

Pada tahun 2021, pengadilan Indonesia memutuskan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan pejabat senior pemerintah lainnya lalai memastikan udara bersih bagi penduduk Jakarta.

Majelis hakim memenangkan warga dan aktivis yang telah mengajukan gugatan perdata pada 2019, dan memerintahkan tujuh terdakwa lainnya untuk mengambil tindakan tegas untuk mengurangi polusi udara di Jakarta.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.