Indonesia batal jadi tuan rumah World Beach Games karena alasan finansial dan sponsor

Pemerintah membantah tidak memberikan jaminan finansial untuk World Beach Games, seraya menekankan agar persiapan penyelenggaraan dilakukan dengan lebih matang.
Arie Firdaus dan Tria Dianti
2023.07.05
Jakarta
Indonesia batal jadi tuan rumah World Beach Games karena alasan finansial dan sponsor Rusia bertanding melawan Brasil dalam pertandingan final sepak bola pantai World Beach Games 2019 di Qatar, 16 Oktober 2019.
Ibraheem Al Omari / Reuters

Indonesia secara resmi pada Rabu membatalkan penyelenggaraan ANOC World Beach Games edisi kedua, acara olahraga banyak cabang global untuk olahraga pantai dan air, akibat masalah dana dan sponsor.

Ini kali kedua Indonesia kehilangan momen menyelenggarakan acara olahraga internasional besar pada tahun ini, setelah asosiasi sepak bola dunia, FIFA, mencabut hak Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 menyusul keputusan beberapa politisi yang menolak Israel turut dalam turnamen tersebut.

World Beach Games dijadwalkan berlangsung di Bali pada 5-12 Agustus, dengan lebih dari 1.000 atlet dari 206 Komite Olimpiade Nasional berkompetisi dalam 14 cabang olahraga.

Raja Sapta Oktohari, Ketua Komite Olimpiade Indonesia, mengatakan pemerintah telah setuju untuk mendanai pesta olahraga tersebut, namun proses persetujuan anggaran terlalu panjang dan berbelit-belit, hanya menyisakan 30 hari sebelum acara.

Dia mengatakan situasi diperparah dengan beberapa sponsor yang mundur dari pertandingan, sehingga memaksa panitia membiayai sendiri semua kegiatan persiapan.

"Kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada ANOC (Asosiasi Komite Olimpiade Nasional) dan federasi internasional, para atlet dan seluruh NOC yang telah berjuang sejak proses kualifikasi," kata Raja Sapta dalam keterangan pers.

"Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras selama masa persiapan."

Raja Sapta mengatakan Indonesia telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan acara yang sukses, seperti mengadakan technical meeting dengan federasi internasional, seminar chef de mission dan kegiatan lainnya.

Dia mengatakan keputusan pembatalan pesta olahraga tersebut perlu diambil untuk menjaga reputasi Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga kelas dunia, seperti Asian Games 2018 dan Asian Para Games.

"Tentu ada konsekuensinya. Kami masih berkomunikasi," ujarnya.

Asosiasi Komite Olimpiade Nasional pada Selasa mengatakan tidak punya pilihan selain membatalkan acara tahun ini.

“Sangat mengejutkan dan sangat mengecewakan ANOC mengetahui bahwa Komite Olimpiade Indonesia (KOI) telah menarik diri dari komitmennya untuk menjadi tuan rumah ANOC World Beach Games dan Majelis Umum ANOC pada Agustus 2023,” kata ANOC dalam sebuah pernyataan di situs web.

“ANOC secara tulus meminta maaf kepada NOC, atlet, dan federasi internasional yang telah bermitra dan berkomitmen pada acara ini, serta kepada penggemar di seluruh dunia,” kata ANOC.

ANOC World Beach Games, yang pertama kali diadakan di Doha, Qatar, pada tahun 2019, dirancang untuk menampilkan olahraga baru dan non-tradisional seperti selancar, skateboard, dan sepak bola pantai.

Indonesia terpilih sebagai tuan rumah edisi kedua pada Oktober 2021, setelah San Diego mundur pada 2019 karena masalah keuangan.

Pertandingan tersebut sedianya diikuti oleh Majelis Umum ANOC dari 13-15 Agustus.

2004-04-10T000000Z_766193594_RP4DRIGBPEAD_RTRMADP_3_INDONESIA.JPG
Dua peselancar berjalan di pantai Legian, Bali, pada 10 April 2004. Darren Whiteside / Reuters

Gubernur Bali I Wayan Koster memicu kontroversi pada April setelah dia secara terbuka menolak partisipasi atlet Israel di World Beach Games, mengutip konstitusi Indonesia dan peraturan kementerian luar negeri yang melarang penggunaan bendera Israel, lagu kebangsaan dan simbol lainnya di Indonesia.

Israel lolos ke dua cabang olahraga: renang dan bola basket 3x3, tetapi bola basket kemudian dihapus dari pertandingan di Bali.

Menurut Komite Olimpiade Indonesia, atlet Israel yang memenuhi syarat belum melakukan registrasi ulang seperti yang diprasyaratkan untuk perhelatan di Bali.

Koster sebelumnya menolak tim sepak bola Israel di Piala Dunia U-20 FIFA karena alasan yang sama. FIFA akhirnya mengalihkan hak tuan rumah kepada Argentina.

Pernyataan anti-Israel dari Koster itu menuai kritik dari beberapa penggemar dan pejabat olahraga, yang menuduhnya mencampurkan politik dan olahraga.

Koster merupakan anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Indonesia mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel.

Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia Dito Ariotedjo mengatakan dia sedih dengan pembatalan tersebut, yang menurutnya akan menunjukkan potensi Indonesia sebagai tujuan olahraga pantai dan air.

Namun dia membantah pemerintah tidak memberikan jaminan finansial untuk acara tersebut.

“Indonesia selalu siap menjadi tuan rumah event internasional, baik olahraga maupun lainnya, dengan pembangunan infrastruktur dan SDM yang dicanangkan Presiden Jokowi hampir satu dekade lalu,” ujarnya seperti dikutip dari Antara News.

“Tapi harus ada perencanaan yang matang agar kita bisa menjamu tamu dengan baik,” imbuhnya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.