Indonesia batal jadi tuan rumah FIFA U-20 di tengah kontroversi partisipasi Israel

Federasi sepak bola itu juga mengatakan adanya potensi sanksi untuk PSSI.
Staf BenarNews
2023.03.29
Washington
Indonesia batal jadi tuan rumah FIFA U-20 di tengah kontroversi partisipasi Israel Sejumlah anggota organisasi masyarakat Islam berunjuk rasa di Jakarta menolak partisipasi tim Israel di Piala Dunia FIFA U-20 2023, 20 Maret 2023.
[Adek Berry/AFP]

FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/3) menyusul gelombang protes di Tanah Air menolak partisipasi tim nasional Israel dalam turnamen tersebut.

Ini adalah pukulan telak kedua bagi Indonesia di dunia sepak bola dalam enam bulan terakhir, menyusul tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang dalam kerusuhan di stadion di Jawa Timur pada Oktober lalu.

Pembatalan itu diumumkan sehari setelah Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyatakan bahwa Indonesia ingin tetap menjadi tuan rumah turnamen tersebut dan meyakinkan bahwa partisipasi Israel tidak akan mengubah sikap politik Indonesia yang mendukung Palestina.

“FIFA telah memutuskan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 disebabkan oleh situasi saat ini,” tulis FIFA melalui rilis resminya.

“Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal pelaksanaan turnamen tetap tidak berubah. Potensi sanksi untuk PSSI juga akan diputuskan setelahnya,” demikian federasi sepak bola dunia itu.

Pernyataan FIFA itu muncul usai pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Erick Thohir, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Erick sengaja diutus Jokowi untuk memperjuangkan Indonesia tetap sebagai tuan rumah pertandingan yang akan diadakan pada 20 Mei – 11 Juni itu.

“FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan ini, oganisasi itu tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022.”

FIFA menambahkan anggota timnya akan tetap berada di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang untuk memberikan bantuan kepada PSSI.

Indonesia telah menyiapkan enam stadion untuk Piala Dunia U-20, dengan pertandingan final akan diadakan di kota Solo, Jawa Tengah, kampung halaman Jokowi, di mana putranya Gibran Rakabuming Raka menjadi walikota.

Protes terhadap keikutsertaan Israel dalam pertandingan itu semakin membesar pada pertengahan bulan ini ketika sejumlah ormas Islam dan politisi menyampaikan penolakan mereka.

Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, dan selama ini konsisten dalam dukungan atas Palestina terkait konflik Israel-Palestina.

Namun kepastian Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 ini mulai terancam ketika FIFA menunda pengundian turnamen tersebut, yang rencananya berlangsung akhir bulan ini di Bali.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan pertengahan bulan ini bahwa ia tidak akan menerima tim Israel di wilayahnya, salah satu dari enam tempat pertandingan FIFA U-20. Ia menyebut "penjajahan" Israel di tanah Palestina sebagai alasannya.

Pekan lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang wilayahnya merupakan salah satu tempat laga piala dunia untuk pemain di bawah usia 20 tahun itu juga menyatakan penolakan terhadap partisipasi Israel.

Menyusul penundaan FIFA atas pengundian di Bali itu, pada Selasa, Jokowi mengatakan bahwa politik dan olahraga tidak boleh dicampuradukkan, menambahkan partisipasi Israel tidak akan mempengaruhi dukungan Jakarta untuk Palestina.

Tapi seperti yang ditunjukkan seorang analis kepada BenarNews, FIFA mengambil tindakan politik terhadap Rusia atas invasi militer negara itu ke Ukraina.

“FIFA juga melarang Rusia di kancah internasional karena menginvasi Ukraina, itu termasuk masuk ranah politisasi. Jadi sikapnya FIFA tidak menunjukkan sepak bola terlepas dari politik,” kata Reza Widyarsa, dosen hubungan internasional Universitas Paramadina, kepada BenarNews.

Sementara itu sebagian analis mengatakan politisi yang menolak partisipasi Israel telah menggunakan ajang FIFA U-20 untuk kepentingan politik mereka dalam pemilihan umum tahun depan.

“Mereka (politikus) harus ikut bertanggung jawab terhadap keputusan FIFA nanti. Pembatalan undian kemarin adalah andil gerakan politikus-politikus yang menentang ketentuan FIFA,” pengamat sepak bola Indonesia Akmal Marhali, Selasa.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.

Komentar

Parjo
2023-04-07 02:23

Terpuruknya dimana ya....? Prestasi timnas sebuah negara berdasar timnas senior. Bukan kelompok umur. Selama FIFa tidak banned PSSI, maka Sepakbola RI akan baik-baik saja.