Pendukung Rizieq Shihab Dirikan Lembaga Kajian
2018.08.21
Jakarta
Pendukung imam besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab mendirikan lembaga kajian Habib Rizieq Shihab (HRS) Center sebagai bentuk penghormatan kepada ulama yang dikenal beraliran garis keras tersebut.
HRS Center yang diluncurkan Sabtu, 18 Agustus 2018, ditujukan sebagai pusat kajian dan riset strategis berdasarkan nilai-nilai Islam yang diharapkan bermanfaat bagi umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya, ujar ketua HRS Center, Abdul Choir Ramadhan.
Pendirian pusat kajian ini juga dipandang sebagai tanda semakin meningkatnya pengaruh Rizieq walaupun menghadapi masalah hukum di tanah air dan sekarang kemudian mengasingkan diri ke Arab Saudi.
“Nama HRS digunakan mengingat ketokohan beliau dan sebagai bentuk penghormatan kepada beliau dalam memperjuangkan nilai nilai Islam,” ujar Abdul kepada BeritaBenar.
HRS Center ini merupakan lembaga kajian ilmiah strategis dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dengan berlandaskan nilai-nilai Islam dalam membangun umat, bangsa dan negara.
Menurutnya, pusat kajian ini didirikan dengan dana anggotanya sendiri, namun pihaknya tetap bersedia menerima sumbangan publik.
Rizieq, pendiri FPI yang dikenal sebagai kelompok yang sering melakukan razia anti-maksiat, menjadi semakin dikenal secara nasional ketika dia memelopori gerakan massa tahun 2016 dan 2017 untuk menggantikan gubernur Jakarta saat itu, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama.
Ahok yang beragama Kristen dan keturunan etnis Tionghoa diprotes atas dugaan Ahok telah menghina kitab suci Al Qur’an dalam sambutannya pada acara resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Kepulauan Seribu, September 2016.
Peluncuran HRS Center juga berbarengan dengan peringatan hari berdirinya FPI yang ke-20.
Kelompok ini dulu dikenal atas tindakannya yang menggelar razia tidak berizin di tempat-tempat yang mereka anggap sebagai lokasi prostitusi dan kegiatan maksiat, atau tempat hiburan malam yang tetap buka selama bulan Ramadan.
Hingga saat ini, Rizieq masih berada di Arab Saudi mengasingkan diri setelah polisi berusaha memanggilnya untuk diperiksa atas dua tuduhan terpisah yaitu dugaan terlibat dalam percakapan mesum daring dengan salah satu pendukung perempuannya dan dugaan penghinaan terhadap ideologi negara, Pancasila.
Namun polisi sudah menghentikan penyidikan atas dua kasus tersebut karena kurangnya alat bukti.
Pendukung Rizieq beranggapan bahwa kasus-kasus tersebut direkayasa pemerintah karena tokoh FPI itu berperan besar dalam membakar sentimen umat Muslim melawan Ahok, yang diketahui dekat dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo.
Menurut Abdul, Rizieq masih ragu untuk kembali ke Indonesia dan belum ada rencana untuk itu dalam waktu dekat karena menurutnya iklim politik di Indonesia masih kurang aman baginya.
“Penyidikan terhadap kasusnya memang sudah dihentikan namun pihak berwajib dapat menghidupkan kembali kasus-kasus tersebut kapan saja,” ujar Abdul.
Bermanfaat bagi umat
Pada acara peluncuran HRS Sabtu lalu, Rizieq memberikan sambutannya melalui sambungan telepon.
“Diharapkan HRS Center bisa menjadi model kajian ilmiah dan strategis berdasarkan prinsip syariat Islam guna mengembangkan pengetahuan dalam rangka kemaslahatan umat, bangsa dan negara,” ujar Rizieq dalam pesannya yang dapat diakses di laman YouTube.
“Ini sesuai dengan prinsip perjuangan saya yang selama ini saya junjung tinggi, yaitu ayat suci harus berada di atas konstitusi dan bagaimana konstitusi tidak bertentangan dengan ayat suci.”
“Pelembagaan syariat Islam adalah sesuatu keniscayaan. Nilai syariat Islam telah jadi bagian berbangsa dan bernegara selama ini,” tambahnya.
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, mengatakan pembentukan HRS Center merupakan suatu langkah positif.
“Bila memang HRS Center itu bergerak dalam kajian ilmiah dan strategis untuk kemaslahatan umat, menurut saya itu sangat baik untuk wacana publik dan akan ada wacana tentang ide-ide mereka,” ujar Emrus.
“Itu lebih produktif,” tambahnya. “Saya pikir dia merupakah tokoh yang berpengaruh kuat bagi mereka yang menerima pandangan dia.”
Sebagai imam besar FPI, Rizieq memainkan peran kunci dalam pemidanaan kasus penistaan agama dan vonis penjara bagi Ahok.
Berbagai kelompok Muslim mengadakan unjuk rasa besar-besaran menentang Ahok pada 2016 dan 2017 menjelang dilaksanakan pemilihan gubernur Jakarta, dimana Ahok saat itu diunggulkan untuk menang.
Gelombang unjuk rasa tersebut terjadi setelah video rekaman yang sudah diedit berisi sambutan Ahok menjadi viral. Dalam video tersebut, Ahok seperti terekam mengucapkan kalimat bahwa kitab suci Al Quran digunakan untuk membohongi umat.
Ahok kalah dalam pemilihan gubernur melawan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, yang mendekati FPI dan kelompok-kelompok Muslim lain untuk mendapatkan dukungan mereka, walaupun Anies dikenal sebagai tokoh Islam moderate.
Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Mei 2017 menjatuhkan vonis dua tahun penjara terhadap Ahok setelah dinilai bersalah melakukan penodaan agama. Menurut rencana, Ahok akan bebas pada awal 2019.
Abdul mengatakan HRS Center akan mengadakan kajian, seminar, pelatihan dan menerbitkan buku untuk mempengaruhi wacana publik tentang Islam, termasuk aspek hukum, pemerintahan dan kebijakan publik.
“Kami ingin membangun ide-ide tentang sistem pemerintahan berdasarkan nilai-nilai Islam. Tidak ada pertentangan antara ajaran Islam dan Pancasila,” pungkasnya.