ASEAN, Negara-Negara Teluk kutuk serangan atas warga sipil dalam perang Israel-Hamas

Mereka juga menuntut dibebaskannya tanpa syarat para sandera dan tahanan sipil.
Pizaro Gozali Idrus
2023.10.20
Jakarta
ASEAN, Negara-Negara Teluk kutuk serangan atas warga sipil dalam perang Israel-Hamas Pemandangan udara menunjukkan bangunan-bangunan yang hancur di kota al-Zahra di selatan Kota Gaza pada 20 Oktober 2023 setelah pemboman Israel pada malam sebelumnya di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Ribuan orang, baik warga Israel maupun Palestina, tewas sejak 7 Oktober 2023, setelah Hamas yang berbasis di Jalur Gaza, memasuki Israel selatan dan melakukan serangan brutal yang memicu Israel menyatakan perang terhadap Hamas di Gaza keesokan harinya.
[Belal Alsabbagh/AFP]

Para pemimpin Asia Tenggara dan Negara-Negara Teluk pada Jumat (21/10) mendesak Israel dan Hamas untuk berhenti menyasar warga sipil dan mengizinkan bantuan kemanusiaan mencapai Jalur Gaza, di mana krisis kemanusiaan sedang terjadi di tengah konflik yang telah menewaskan ribuan jiwa.

Sikap tersebut tertuang dalam dokumen pernyataan yang disepakati oleh para pimpinan Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan Dewan Kerja sama Teluk (Gulf Cooperation Council atau GCC) saat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua organisasi di Riyadh, Arab Saudi, Jumat .

ASEAN dan GCC juga meminta semua pihak terkait memastikan akses bantuan kemanusiaan serta memulihkan pasokan listrik, air, dan izin pengiriman bahan bakar, makanan, dan obat-obatan tanpa hambatan ke seluruh Gaza.

Kedua organisasi kawasan itu juga meminta semua pihak yang berkonflik untuk melindungi warga sipil, tidak menjadikan mereka sasaran dan mematuhi hukum humaniter internasional.

“Menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat terhadap sandera sipil dan tahanan, terutama perempuan, anak-anak, orang sakit dan orang lanjut usia,” jelas ASEAN dan GCC dalam pernyataan bersamanya.

Para pengunjuk rasa Israel membawa foto kerabat mereka yang hilang yang disandera militan Hamas di Jalur Gaza, dan menuntut pembebasan mereka, di luar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 19 Oktober 2023 [Ahmad Gharablia/AFP]
Para pengunjuk rasa Israel membawa foto kerabat mereka yang hilang yang disandera militan Hamas di Jalur Gaza, dan menuntut pembebasan mereka, di luar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 19 Oktober 2023 [Ahmad Gharablia/AFP]

Konflik antara Israel dan Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Jalur Gaza, telah meningkat secara dramatis sejak 7 Oktober, ketika Hamas melancarkan serangan mendadak dan brutal terhadap Israel dari berbagai lini, menewaskan lebih dari 1400 orang, sebagian besar adalah warga sipil dan menyandera lebih dari 100 orang.

Israel membalasnya dengan pemboman udara besar-besaran di Gaza, berjanji akan menimbulkan banyak korban di pihak Hamas, memberlakukan pengepungan total di Gaza, memutus akses terhadap listrik, air, makanan dan bahan bakar.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat (20/10) menyampaikan korban tewas di Gaza akibat serangan Israel meningkat menjadi 4.137 orang. Selain itu, lebih dari 13.300 orang terluka dan 1000 lainnya masih hilang, lansir Reuters.

Sementara itu, gereja Ortodoks Yunani di Jalur Gaza yang menampung ratusan pengungsi Palestina terkena serangan udara Israel semalam dan menewaskan 16 orang, kata pejabat kesehatan Palestina.

ASEAN dan GCC mendesak semua pihak mengupayakan penyelesaian konflik secara damai guna mewujudkan solusi dua negara berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967 sesuai hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Mereka mendukung upaya Arab Saudi, Uni Eropa dan Liga Arab untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Timur Tengah bekerja sama dengan Mesir dan Yordania.

BenarNews telah mengonfirmasi kepada juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Iqbal, apakah pernyataan ASEAN ini juga menyetujui kecaman terhadap Hamas yang menyerang warga sipil. Hingga berita ini diturunkan BenarNews belum mendapatkan tanggapan dari Kementerian.

Dalam pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Saudi dan Perdana Menteri Mohammed bin Salman pada hari Kamis, Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo juga menyatakan keprihatinan atas memburuknya situasi di wilayah Palestina dan mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil dan infrastruktur.

Dia mendesak Arab Saudi untuk bergabung dengan Indonesia dalam menghentikan eskalasi kekerasan.

“Ini adalah waktu bagi dunia untuk bersatu menghentikan eskalasi, memprioritaskan masalah kemanusiaan, dan menyelesaikan akar permasalahan sesuai dengan parameter internasional yang disepakati,” katanya, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

Berbicara pada pertemuan puncak tersebut, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengutuk apa yang disebutnya sebagai pengeboman Israel yang tidak proporsional dan sembarangan di Gaza dan pemblokiran bantuan kemanusiaan.

Dia mengatakan rakyat Palestina harus dibiarkan hidup damai dan bermartabat di negara berdaulat mereka sendiri berdasarkan perbatasan sebelum tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

“Komunitas internasional tidak boleh lagi menutup mata terhadap kekejaman ini. Kita harus mengakhiri perlakuan yang tidak proporsional dan kemunafikan yang mencolok,” katanya.

“Akar penyebab konflik harus diatasi. Tanpa kecuali, hak asasi manusia harus dilindungi, dan hukum internasional harus ditegakkan,” tambahnya.

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., menekankan pentingnya kerja sama untuk mendorong perdamaian, keamanan, dan stabilitas di kedua kawasan, serta di Laut China Selatan dan Laut Arab, berdasarkan tatanan internasional yang berbasis aturan.

Ia mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas meningkatnya jumlah korban jiwa dalam konflik Israel-Palestina.

“Kami berharap semua pihak akan mengerahkan upaya maksimal mereka untuk meredakan situasi, menghentikan semua kekerasan, dan terlibat dalam dialog dan diplomasi,” katanya dalam pidatonya di KTT tersebut.

Para pemimpin ASEAN dan kepala negara Dewan Kerja sama Teluk berfoto bersama dalam KTT perdana mereka, di Riyadh, Arab Saudi, 20 Oktober 2023. [Hamad Al-Khaabi/UAE Presidential Court/AFP]
Para pemimpin ASEAN dan kepala negara Dewan Kerja sama Teluk berfoto bersama dalam KTT perdana mereka, di Riyadh, Arab Saudi, 20 Oktober 2023. [Hamad Al-Khaabi/UAE Presidential Court/AFP]

Kutuk tindakan agresi kedua pihak

Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) mengutuk tindakan agresi yang dilakukan oleh kedua pihak dalam perang Israel – Hamas.

Meski demikian, asosiasi pengajar ilmu Hubungan Internasional ini, lebih khusus menyoroti tanggung jawab Israel, yang memiliki kekuatan militer signifikan, untuk memastikan bahwa tindakannya tidak mengabaikan hak-hak sipil.

“Kami mendesak kedua belah pihak untuk mempertimbangkan pendekatan Two State Solution sebagai landasan utama negosiasi demi mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan adil bagi kedua bangsa,” terang pernyataan sikap AIHII yang dikirim Ketua Umum Agus Haryanto kepada BenarNews.

Akar permasalahan

Direktur Eksekutif the Indonesia Society for Middle East Studies, Ryantori mengatakan sikap ASEAN-GCC soal Gaza berada pada tataran upaya mengatasi problem kemanusiaan.

Namun, kata Ryantori, ASEAN-GGC juga sedikit menyinggung bahwa akar permasalahan di Gaza yaitu perihal pendudukan wilayah Palestina oleh Israel.

“Saya pribadi lebih mendorong agar narasinya dipertajam bahwa akar permasalahan berasal dari penjajahan Israel,” jelas pengajar Hubungan Internasional Universitas Prof. Dr. Moestopo ini.

Hal yang sama disampaikan oleh Yon Machmudi, Kepala Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia.

“Penerapan apartheid di Palestina terutama blokade yang terjadi puluhan tahun di Gaza harusnya bisa dijadikan refleksi bagi dunia internasional untuk dapat melihat tragedi ini,” jelas dia.

Yon mengatakan apa yang dilakukan oleh Hamas tidak boleh dipisahkan dengan kejadian-kejadian yang menimpa rakyat Palestina yang selalu menjadi korban aneksasi dan pembangunan pemukiman baru.

Two states solution harus didorong dengan meminta dukungan negara-negara anggota PBB merealisasikan solusi ini,” tambahnya.

Dua anak berada di ruangan yang dipenuhi lubang peluru di dalam sekolah yang dikelola PBB di kamp pengungsi Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah, sehari setelah sedikitnya enam orang tewas dalam serangan Israel, pada 18 Oktober 2023. Puluhan orang, termasuk staf PBB terluka, kata badan PBB untuk pengungsi Palestina. [Muhammad Faiq/AFP]
Dua anak berada di ruangan yang dipenuhi lubang peluru di dalam sekolah yang dikelola PBB di kamp pengungsi Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah, sehari setelah sedikitnya enam orang tewas dalam serangan Israel, pada 18 Oktober 2023. Puluhan orang, termasuk staf PBB terluka, kata badan PBB untuk pengungsi Palestina. [Muhammad Faiq/AFP]

Demonstrasi

Sementara itu, demonstrasi dari berbagai kelompok masyarakat sipil di Indonesia berlangsung di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta pada Jumat sebagai protes atas serangan Israel ke jalur Gaza. Massa juga membakar bendera Amerika Serikat dan Israel.

Unjuk rasa juga berlangsung di depan misi PBB, yang berjarak beberapa kilometer dari kedutaan dan Kementerian Luar Negeri Indonesia yang digelar berbagai LSM dan kelompok mahasiswa Muslim dari berbagai kampus di Jadebotabek yang diikuti seribu masa.

“Kegiatan aksi pada hari ini, merupakan bentuk kecaman dari berbagai elemen masyarakat dalam menyuarakan kemerdekaan Palestina serta mengakhiri konflik yang terjadi,” ucap Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Rahmad Riyadi dalam keterangannya kepada BenarNews.

Staf BenarNews di Kuala Lumpur dan Manila berkontribusi dalam laporan ini.

 

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.